Bintik hitam bekas gigitan nyamuk akan menganggu penampilan bayi dan membuat kulitnya terlihat kurang bersih. Untuk mengatasinya, jangan gunakan sembarang produk, ya. Terapkan tips ampuh ini agar kulit bayi selalu tampil sehat dan bersih!
Seluruh orang tua tentu akan bahagia melihat bayi mungil yang lucu, dengan kulitnya yang masih mulus dan sensitif. Apalagi, sebagian orang tua di zaman milenial ini hobi memotret bayi mereka dan mengunggahnya ke media sosial. Foto tanpa filter, tanpa editan, pastilah akan lebih memuaskan.
Namun, meski Ayah dan Bunda sudah mengerahkan berbagai cara untuk melindungi kulit bayi tercinta, ada kalanya Ayah dan Bunda menemukan bentol-bentol akibat gigitan nyamuk ketika bangun tidur atau setelah mengajak bayi ke luar rumah. Wah, kalau sudah begitu, timbul rasa bersalah, bukan?
Terlebih, jika bekas gigitan nyamuk meninggalkan berkas hitam yang tidak langsung hilang. Terbersit kekhawatiran karena penampilan bayi yang terlihat tidak bersih dan kurang sehat. Duh, apa kata dunia, kan?
Padahal … tenang saja, Ayah dan Bunda. Bintik hitam yang membekas hanya reaksi alergi terhadap zat yang nyamuk keluarkan pada permukaan kulit bayi. Perubahan warna yang terjadi karena peningkatan pigmen melanin kulit itu sama sekali tidak membahayakan, kok. Berkas kehitaman akan segera memudar tanpa perlu perawatan berlebihan, karena sel-sel kulit bayi masih sangat aktif beregenerasi.
Lantas, apa yang harus Ayah dan Bunda lakukan ketika bentol-bentol melanda si kecil? Hmm … yang utama, tidak perlu panik. Agar bekas hitam gigitan nyamuk segera hilang, jaga kesehatan kulit bayi, dengan menerapkan tips berikut ini:
- Cegah bayi menggaruk kulit secara berlebihan apabila digigit nyamuk atau merasa tidak nyaman. Lebih baik, tempelkan es batu atau krim dengan sensasi dingin, untuk meredakan rasa gatal.
- Jaga kebersihan diri bayi, serta Ayah dan Bunda.
- Ganti pakaian bayi setelah berjalan-jalan di luar rumah atau jika bayi berkeringat.
- Pilih sabun, sampo, dan berbagai produk perawatan kulit yang telah diformulasikan khusus untuk jenis kulit bayi, terutama pada bayi dengan kulit yang mudah alergi atau sensitif.
- Oleskan pelembab ke kulit bayi setelah mandi, agar kulit bayi tidak kering dan terasa gatal.
- Pilih baju bayi dengan bahan dan ukuran yang nyaman digunakan.
- Gunakan deterjen dengan formula yang lembut dan khusus untuk pakaian bayi.
- Hindari penggunaan pewangi yang menyengat atau kamper dalam lemari baju bayi.
- Pastikan ruang bermain dan tempat tidur bayi selalu bersih dan tidak ada tumpukan kain yang dapat memancing nyamuk.
Sementara itu, agar kejadian yang sama tidak terulang, Ayah dan Bunda sebaiknya menghindarkan bayi dari gigitan nyamuk, dengan langkah antisipatif, berikut ini:
- Pasang kelambu pada tempat tidur bayi.
- Lapisi jendela, pintu, dan ventilasi, dengan kassa atau kawat anti-nyamuk, untuk menghalangi nyamuk masuk dari luar tanpa mengurangi pencahayaan alami.
- Taburkan bubuk abate secukupnya pada tempat penampungan air, jika diperlukan.
- Kuras bak mandi secara berkala, terutama jika Ayah dan Bunda menemukan jentik-jentik nyamuk yang hidup di air.
- Hindari penumpukan kain atau barang-barang bekas, yang dapat menjadi sarang nyamuk.
- Jaga suhu ruangan tetap sejuk dan nyaman bagi bayi, serta seluruh anggota keluarga.
- Oleskan produk minyak telon yang telah diformulasikan khusus untuk bayi, serta dilengkapi dengan pelembab dan zat aktif pengusir nyamuk dari sereh dan lavender, misalnya Bebe Roosie Bugs Repellent.
- Pelihara tanaman pengusir nyamuk di kebun atau di dalam rumah, seperti rosemary, lavender, sereh wangi, dan sebagainya.
Jika Ayah dan Bunda telah menerapkan berbagai tips di atas, dan masih merasa khawatir, silakan konsultasikan dengan dokter kulit atau dokter anak untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat. Karena, menjaga ketenangan bayi dan orang tua tentu merupakan perihal utama untuk mencapai kebahagiaan dan kesehatan keluarga.
Stay happy and stay healthy, Ayah dan Bunda!