HPL (Hari Perkiraan Lahir) semakin dekat? Segera persiapkan mental, perlengkapan, bantuan medis, dan poin penting lainnya. Apa saja? Yuk, simak! Ingat, catat, dan jangan sampai ada yang terlewat untuk persiapan jelang kelahiran.
Persiapan jelang kelahiran menjadi urusan yang menyenangkan, sekaligus memusingkan di tengah euforia hadirnya anak tercinta. Meskipun begitu, Ayah dan Bunda tentu menginginkan persalinan yang sempurna dan tanpa kendala, bukan?
Karena itulah, jauh sebelum HPL (Hari Perkiraaan Lahir), penuhi segala persiapan jelang kelahiran sang buah hati. Terlebih, momen berharga ini juga terpengaruh oleh kondisi Bunda sejak trimester pertama kehamilan.
Maka, demi menjaga ketenangan, kesehatan, dan keselamatan proses persalinan, maksimalkan upaya Ayah dan Bunda. Buatlah catatan khusus, agar tidak ada yang terlewat.
Nah, apa saja persiapan melahirkan yang paling esensial? Berikut ini 5 aspek yang perlu Ayah dan Bunda perhatikan:
Kekuatan fisik
Kehamilan dan melahirkan, merupakan dua momen istimewa yang butuh kekuatan fisik luar biasa. Demi kesehatan ibu dan bayi, pastikan Bunda selalu mengonsumsi makanan bergizi tinggi. Ada baiknya, sejak trimester pertama, penuhi kebutuhan nutrisi yang berkaitan erat dengan perkembangan janin, serta tumbuh kembang anak di masa depan.
Tapi, bukan berarti harus makan dua porsi, ya. Yang terpenting, Bunda wajib melengkapi makronutrien dan mikronutrien penting dalam makanan harian. Tidak ribet, kok!
- Mikronutrien, terdiri dari vitamin dan mineral, yang biasa terkandung dalam buah dan sayur.
- Makronutrien terdapat pada makanan pokok dan lauk-pauk yang mengandung kalori, terdiri atas karbohidrat, protein, dan lemak.
Yang perlu Bunda perhatikan, pada trimester kedua dan ketiga, ibu hamil memerlukan tambahan 300 kalori dari kondisi biasa. Selain itu, penuhi gizi yang penting bagi perkembangan janin, antara lain 1000-1200 miligram kalsium, 600-800 mikrogram asam folat, dan 27 miligram zat besi, serta asupan cairan dan nutrisi, melalui air putih, sayuran hijau, ikan, kacang-kacangan, dan buah-buahan.
Di sisi lain, ibu hamil hendaknya menjauhi minuman beralkohol, soda, kafein, juga seafood yang terindikasi mengandung merkuri atau logam berat.
Kesiapan mental
Proses persalinan membutuhkan motivasi dari dalam diri Bunda. Persepsi dan ekspektasi yang baik harus terbentuk, karena pikiran yang tenang akan menjadi penopang kesehatan.
Maka, kesiapan mental Bunda menjadi perihal penting yang harus dijaga. Jika telah memenuhi asupan gizi dan olahraga, Bunda juga perlu ketenangan jiwa. Untuk mempersiapkan mental jelang persalinan, cobalah cara-cara berikut ini:
- Menggali ilmu tentang proses kelahiran bayi, dari buku, situs kesehatan yang kredibel, dan berdiskusi dengan para ibu yang telah berpengalaman menjalani persalinan vaginal atau operasi caesar. Dengan begitu, Anda dapat memperoleh gambaran kondisi, bersiap menghadapi rasa sakit, dan mengikis kecemasan.
- Menerima kondisi diri sendiri, dengan segala indikasi medis yang menyertai kandungan. Anggaplah segala dinamika selama kehamilan sebagai pengalaman yang istimewa untuk Bunda.
- Relaksasi, melalui perawatan diri dan pijatan lembut dari suami atau anggota keluarga.
- Senam hamil, untuk melatih pernapasan, otot, dan ketenangan diri menghadapi persalinan.
- Menjalin kedekatan dengan suami dan/atau keluarga, karena di tengah kesulitan selama kehamilan, Bunda tentu membutuhkan apresiasi, motivasi, dan afirmasi positif agar selalu tenang dan bahagia. Selain itu, ibu hamil juga butuh perhatian, pengertian, dan bantuan pada berbagai pekerjaan rumah.
- Menggali ilmu parenting, agar Ayah dan Bunda dapat berdiskusi mengenai pola asuh dan rencana keluarga setelah kelahiran anak tercinta.
Baca Juga: ASI Belum Keluar Pasca Melahirkan, Ini Sebab dan Solusinya!
Catatan medis dan tenaga kesehatan
Penentuan cara kelahiran (vaginal atau operasi caesar) dan tempat bersalin, harus mempertimbangkan catatan medis ibu dan janin. Maka, sebaiknya Bunda memeriksakan kondisi kehamilan secara rutin dan aktif berkonsultasi pada dokter kandungan atau bidan yang tersertifikasi.
Apabila tidak ada indikasi medis yang menjadi hambatan, upayakan proses bersalin berlangsung sealami mungkin (normal dan vaginal) dengan pertolongan bidan atau dokter kandungan. Namun, jika terdapat suatu kondisi yang menghalangi, selalu utamakan keselamatan ibu dan bayi.
Agar tidak panik, buatlah catatan dan perencanaan saat hari H, mulai dari transportasi, barang bawaan, tenaga kesehatan, dan lokasi/tempat bersalin. Bunda dapat memilih untuk melahirkan di rumah sakit, klinik, maupun Puskesmas PONED 24 jam. Yang terpenting, keputusan tersebut telah didiskusikan dengan dokter kandungan atau bidan, dengan pertimbangan rekam medis selama kehamilan.
Perlengkapan ibu dan bayi
Karena terlalu bersemangat, kadang kala perlengkapan yang telah dibeli dan dibawa untuk bersalin jadi berlebihan dan tidak sempat digunakan. Maka, buat daftar atau checklist barang bawaan yang benar-benar diperlukan, dengan terlebih dulu bertanya pada teman atau saudara yang berpengalaman.
Sebagai referensi, berikut ini perlengkapan melahirkan yang utama untuk dibawa:
- Kelengkapan administrasi, mencakup KK, KTP, kartu asuransi, buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak), rekam medis, dan surat rujukan, jika menggunakan KIS BPJS Kesehatan.
- Perlengkapan ibu, antara lain baju sederhana untuk bersalin, kerudung instan (bagi muslimah), pakaian dalam (celana dalam dan bra menyusui), kain jarik, pembalut maternity, ikat rambut, toiletries, dan berbagai benda yang sekiranya diperlukan, terutama untuk relaksasi saat kontraksi.
- Perlengkapan bayi baru lahir, seperti popok, baju bayi, selimut, gendongan, sarung tangan, kaus kaki, dan berbagai kebutuhan lain sesuai dengan kondisi kelahiran.
- Perlengkapan ayah, seperti sandal, baju ganti, minuman, makanan ringan, jam tangan, telepon genggam, charger, atau peralatan lain yang dibutuhkan selama mendampingi proses persalinan.
Kecukupan dana
Meski dapat mengandalkan asuransi, Ayah dan Bunda tetap perlu menabung dan menyiapkan sejumlah dana. Buatlah perencanaan finansial terkait persiapan melahirkan, mencakup:
- Biaya medis, jika dalam kondisi harus menggunakan dana mandiri.
- Kebutuhan nutrisi, untuk ibu dan janin.
- Perlengkapan ibu dan bayi, yang telah disebutkan dalam poin 4.
- Pemeriksaan kehamilan, secara rutin ke dokter kandungan atau bidan.
- Lain-lain, sesuai kondisi dan antisipasi kajadian tidak terduga.
Sembari mempersiapkan fisik, mental, perlengkapan, bantuan medis, dan dana untuk melahirkan, teruslah berdoa demi kelancaran setiap prosesnya. Yang terpenting, semoga ibu dan bayi, serta seluruh anggota keluarga berada dalam kondisi sehat dan bahagia.
Selamat menyambut buah hati tercinta!