Warning: Undefined array key "options" in /home/u1822599/public_html/wp-content/plugins/elementor-pro/modules/theme-builder/widgets/site-logo.php on line 194
Si Kecil Mogok Makan? Jangan Khawatir, Beginilah Cara Mengatasinya - Bebe Roosie - Minyak Telon

Si Kecil Mogok Makan? Jangan Khawatir, Beginilah Cara Mengatasinya

Si kecil mogok makan merupakan masalah yang kerap dialami oleh para orang tua. Perasaan sedih, bingung, dan khawatir tentu saja bercampur aduk dalam benak Bunda. Belum lagi jika berlangsung tidak hanya sehari dua hari, bahkan bisa sampai berminggu-minggu. Duh, pusing!

Setelah memasuki usia 6 bulan saatnya si kecil lepas dari fase ASI eksklusif dan Bunda siap menerima “tantangan” selanjutnya, yaitu pemberian MPASI (Makanan Pendukung ASI). Ketika memasuki usia 6 bulan, ASI sudah tidak cukup memenuhi kebutuhan nutrisi harian si kecil, sehingga diperlukan makanan tambahan agar gizi si kecil tetap terpenuhi dengan baik. Oleh karena itu, Bunda perlu memperkenalkan aneka tekstur dan rasa makanan pada si kecil. Tapi, tentu saja hal itu tidak semudah membalikkan telapak tangan ya Bunda!

Mogok makan, atau biasa dikenal dengan GTM (Gerakan Tutup Mulut), biasa dialami oleh bayi dan anak-anak yang sedang dikenalkan makanan padat. Ternyata istilah GTM tidak ada dalam medis. Istilah tersebut dibuat oleh para orangtua yang anaknya sedang tidak mau makan dalam jangka waktu beberapa lama. Biasanya anak disebut GTM jika dirinya enggan melahap makanan yang diberikan, makannya diemut, suka dilepeh, atau susah naik tekstur sesuai dengan tahapan perkembangannya.

Si kecil mogok makan biasanya disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya sebagai berikut:

  • Orangtua merusak jadwal pemberian makan
    Faktor terbesar si kecil mogok makan biasanya justru disebabkan oleh orangtuanya sendiri. Biasanya karena si kecil masih aktif menyusui akhirnya Bunda menawarkan ASI setiap saat, sehingga si kecil tidak mengenal konsep lapar. Si kecil memang seharusnya memiliki jadwal MPASI untuk membantu Bunda mengatur waktu kapan harus menyusui, makan makanan padat, hingga pemberian snack. Mungkin sebenarnya si kecil susah makan karena memang sedang tidak merasa lapar.
  • Bosan
    Apabila si kecil GTM mungkin disebabkan oleh rasa bosan. Penyebab bosan bisa beraneka macam mulai dari rasa makanan yang itu-itu saja, atau suasana makan yang terasa kurang menyenangkan.
  • Tumbuh gigi
    Tumbuh gigi adalah fase yang pasti dilalui oleh semua anak. Akan tetapi, tumbuh gigi menjadi salah satu penyebab GTM karena gusi si kecil terasa tidak nyaman saat mengunyah.
  • Tidak menyukai tekstur dan rasa makanan
    Si kecil bisa jadi menolak makanan karena tidak menyukai tekstur dan rasa makanannya. Bisa saja tekstur yang diberikan terlalu cair, lembek, kental, kasar, dsb. Atau bisa dikarenakan rasa makanannya yang terlalu asin, manis, kecut, pahit, dsb.
  • Trauma makan
    Biasanya saat si kecil mogok makan, orangtua menjadi pusing dan cenderung memaksa si kecil untuk tetap melahap makanannya. Pemaksaan tersebut akan menyebabkan trauma makan pada si kecil. Belum mulai makan saja si kecil sudah enggan atau bahkan menangis ketakutan.

Setelah mengetahui berbagai macam penyebab si kecil mogok makan, Bunda tak perlu khawatir. Setiap anak memiliki cara pendekatannya masing-masing dalam mengenal makanan. Nah, beberapa cara ini bisa Bunda lakukan untuk mengatasi keluhan si kecil susah makan:

Terapkan aturan makan (feeding rules)

Langkah pertama yang harus Bunda lakukan adalah memastikan bahwa sudah menerapkan feeding rules dengan benar. Ketahui aturan dasar feeding rules, seperti:

  • Hindari pemberian ASI atau sufor 2 jam sebelum dan sesudah makan untuk mengenalkan rasa lapar pada si kecil.
  • Berikan batas waktu makan maksimal 30 menit atau sampai si kecil minta berhenti makan.
  • Makan sambil duduk dan fokus. Hindari makan dengan penuh distraksi seperti menonton youtube atau berlarian ke sana kemari.

Buat suasana makan lebih menyenangkan

Selama si kecil makan buat suasananya terasa lebih menyenangkan. Bunda dapat menyajikan makanan dengan piring yang berwarna-warni dan bentuk beraneka ragam. Selain itu, buat bentuk dan warna makanan yang bervariasi agar tampak lebih menarik untuk disantap. Saat Bunda membantu si kecil makan, mungkin Ayah dapat menghibur si kecil dengan cara menyemangatinya sambil bertepuk tangan dan bernyanyi. Atau, si kecil dapat makan di meja makan bersama dengan Ayah dan Bunda agar suasana semakin ramai. Suasana makan yang menyenangkan dapat membuat si kecil merasa senang dan selalu bersemangat menantikan waktu makan.

Sesuaikan tekstur dan rasa makanan

Sama seperti orang dewasa, bayi pun juga akan menolak makanan apabila memiliki rasa yang tidak sesuai dengan lidahnya. Lidah bayi lebih sensitif terhadap rasa (seperti: asin, manis, kecut, gurih, pahit, dsb) jika dibandingkan dengan orang dewasa. Oleh karena itu, perhatikan makanan dengan rasa seperti apa yang menjadi kesukaan si kecil. Selain itu, bayi tidak langsung dapat mengunyah seperti orang dewasa, sehingga sesuaikan tekstur makanan si kecil dengan kemampuannya mengunyah.

Jangan memaksa

Apakah Bunda senang jika dipaksa harus menghabiskan suatu makanan saat itu juga? Belum lagi dipaksa sambil dijejali makanan ke dalam mulut, tentu akan terasa tidak menyenangkan bukan? Sama seperti kita Bunda, bayi pun tidak suka jika dipaksa menghabiskan suatu makanan. Apalagi jika si kecil sudah menunjukan sikap tidak mau makan, seperti mengalihkan kepala, menutup mulut, menoleh, hingga menangis. Bunda boleh membujuk sesuap atau dua suap asalkan tidak memaksa, apalagi jika disertai dengan bentakan. Ambil jeda selama 10-15 menit kemudian coba bujuk kembali. Jika si kecil masih tetap tidak mau, sebaiknya berhenti dan akhiri waktu makan.

Sabar dan konsisten adalah kunci utama dalam menghadapi si kecil yang sedang mogok makan. Bunda hanya perlu mengulangi langkah-langkah di atas secara terus-menerus sampai akhirnya si kecil akan terbiasa dengan rutinitas makannya. Terus perhatikan kebiasaan makan si kecil agar Bunda mengerti apa yang disukai dan tidak disukainya.

Hampir setiap anak pasti mengalami mogok makan. Percayalah Bunda, mogok makan hanyalah sebuah fase yang pasti akan terlewati. Tetap bersabar dan semangat ya Bunda!

Share:

Facebook
Twitter
Pinterest
LinkedIn

Bebe Roosie tersedia di: