Masa menyusui si kecil adalah momen yang istimewa bagi Bunda. Pengalaman dan perjalanan setiap Bunda ketika menyusui pun berbeda-beda. Namun, setiap langkah perjalanan Bunda saat menyusui si kecil akan menjadi sebuah pengalaman yang tak terlupakan.
Menyusui adalah suatu proses alami yang dilalui oleh Bunda setelah melahirkan. Akan tetapi, tak banyak yang tahu bahwa proses menyusui tidaklah mudah, bahkan menjadi tantangan tersendiri yang harus dilewati oleh Bunda. Mulai dari rasa lelah pasca melahirkan, sakit pada area payudara, dan berbagai macam permasalahan lainnya. Bahkan beberapa pun akhirnya “menyerah” untuk memberikan ASI eksklusif kepada si kecil. Oleh karena itu, Bunda perlu mengetahui berbagai permasalahan yang biasa dihadapi ketika menyusui beserta solusinya.
Produksi ASI sedikit
Salah satu permasalahan yang biasa dialami oleh Bunda saat menyusui adalah khawatir produksi ASI yang sedikit. Biasanya Bunda akan merasa khawatir jika produksi ASI tidak sampai menetes, atau payudara tidak terasa penuh. Padahal selama si kecil kenyang dan memiliki pertumbuhan berat badan yang sesuai, artinya produksi ASI Bunda sudah cukup memenuhi kebutuhan harian si kecil. Bunda tidak perlu khawatir karena tubuh perempuan secara otomatis akan memproduksi ASI sesuai dengan kebutuhan bayi.
Cara yang bisa Bunda lakukan untuk meningkatkan produksi ASI adalah melalui bantuan pompa ASI. Lakukan pompa ASI sesering mungkin dengan membuat jadwal pompa setiap 2 jam sekali. Semakin sering Bunda menyusui si kecil dan memompa ASI, maka produksi ASI akan semakin meningkat.
Puting lecet
Wajar apabila Bunda mengalami puting susu yang lecet atau bahkan luka saat awal menyusui si kecil. Puting lecet sebenarnya merupakan tanda bahwa posisi menyusui yang tidak benar, sehingga menyebabkan mulut bayi tidak menempel dengan baik. Posisi menyusui yang tidak benar akan menyebabkan bayi menghisap atau menarik puting terlalu dalam yang kemudian menyakiti puting susu Bunda.
Bunda dapat mengatasinya dengan cara memperbaiki posisi menyusui. Pastikan bayi menghisap seluruh bagian puting dan aerola payudara saat menyusu. Kemudian saat hendak melepaskan puting susu dari hisapan bayi, lakukan secara perlahan dengan menekan bagian payudara dekat mulut bayi menggunakan jari telunjuk.
Selain itu, oleskan nipple cream untuk membantu penyembuhan puting yang lecet atau bahkan terluka. Hindari pemakaian sabun pada puting susu karena dapat membuat semakin kering dan terasa perih. Biasakan juga kompres air hangat ke puting susu setelah menyusui untuk menghindari pembengkakan.
Kelenjar ASI tersumbat
Jika Bunda tidak mengosongkan payudara secara maksimal, maka jaringan di sekitar kelenjar payudara bisa mengalami pembengkakan dan radang, hingga infeksi. Hal ini dapat menyebabkan penyumbatan pada kelenjar ASI, sehingga ASI tidak dapat keluar. Pembengkakan ini mengakibatkan rasa tidak nyaman pada payudara, bahkan dapat menyebabkan Bunda sakit hingga demam. Kondisi ini termasuk infeksi yang biasa disebut mastitis payudara.
Pijat laktasi dapat membantu mengatasi penyumbatan pada kelenjar ASI. Langkah pertama gunakan waslap yang dicelup air hangat dan kompres pada area payudara yang mengalami pembengkakan. Setelah itu, pijat area payudara secara perlahan dan lembut. Lakukan ini secara rutin dan beberapa kali dalam sehari saat Bunda menyusui si kecil. Atau, sekarang sudah banyak tersedia layanan pijat laktasi yang menyediakan home service.
Meskipun penyumbatan kelenjar ASI terasa sakit sekali, usahakan agar Bunda tidak berhenti menyusui si kecil. Semakin sering Bunda menyusui, maka hisapan bayi yang kuat ketika menyusui akan membantu melancarkan kelenjar ASI yang tersumbat.
Puting rata
Memiliki puting susu yang rata akan membuat proses menyusui menjadi lebih sulit, tapi bukan berarti tidak bisa sama sekali loh. Hal ini bisa diatasi dengan bantuan pompa ASI agar aliran ASI lebih lancar sebelum bayi mulai menyusu. Hisapan pompa ASI juga akan membantu puting susu menonjol sebelum diberikan kepada si kecil.
Bingung puting
Bingung puting akan terjadi apabila si kecil minum ASI langsung dari Bunda dan menggunakan botol secara bergantian. Bingung puting biasanya menyebabkan si kecil cenderung lebih nyaman menyusu dari botol. Posisi menyusu dari payudara akan terasa lebih sulit bagi bayi karena harus mencari posisi yang pas, berbeda dengan menyusu dari botol yang dirasa lebih cepat, mudah dan praktis.
Atasi bingung puting dengan tidak menggunakan botol terlebih dulu sampai si kecil bisa menyusu dengan benar. Apabila si kecil terpaksa harus menyusu melalui botol, maka gunakan botol dengan tekstur keras agar si kecil tetap dapat membedakan antara botol dengan puting susu.
Bayi tertidur saat menyusu
Saat menyusu biasanya si kecil akan merasa nyaman sampai akhirnya mengantuk dan tertidur di pelukan Bunda. Akan tetapi hal ini tidak baik jika si kecil tertidur saat perutnya belum kenyang dengan ASI, karena akan mengakibatkan dirinya kelaparan dan membuatnya lebih sering menyusu, hingga merasa frustasi karena terasa lapar terus-menerus.
Jika usia si kecil masih di bawah 3 bulan, disarankan agar Bunda tetap membangunkannya saat ketiduran di tengah-tengah sesi menyusu. Bangunkan si kecil dengan lembut agar tidak merasa terkejut dengan cara memberikan stimulasi, seperti menggelitik kakinya, meniup wajahnya dan menyentuh ujung hidungnya.
Bayi menolak menyusu
Permasalahan yang paling membuat Bunda merasa khawatir adalah jika si kecil menolak untuk menyusu (nursing strike). Tapi tidak perlu khawatir ya Bunda, karena nursing strike bersifat sementara dan akan membaik dengan sendirinya. Nursing strike bisa terjadi karena berbagai macam hal, seperti tumbuh gigi, kondisi badan sedang tidak fit, hidung tersumbat, dan sebagainya.
Atasi dengan cara mencari posisi menyusui yang paling nyaman untuk si kecil. Kemudian pastikan bahwa lingkungan sekitar saat menyusui dalam kondisi tenang. Selain itu, Bunda juga dapat mencoba skin to skin dengan si kecil agar dirinya tidak merasa gelisah.
Itulah macam-macam permasalahan yang bisa Bunda temui saat fase menyusui si kecil. Jika Bunda sedang mengalami salah satunya, kunci terpenting adalah tetap tenang dan jangan menyerah. Kemudian minta Ayah untuk terus mendampingi dan memberikan dukungan selama masa menyusui agar Bunda tetap semangat.
Selain itu, jangan lupa untuk konsultasikan kepada dokter jika diperlukan ya!