Warning: Undefined array key "options" in /home/u1822599/public_html/wp-content/plugins/elementor-pro/modules/theme-builder/widgets/site-logo.php on line 194
Mengenal Growth Spurt pada Bayi - Bebe Roosie - Minyak Telon

Mengenal Growth Spurt pada Bayi

Apakah Bunda pernah mendapati si kecil susah tidur, mudah rewel, merasa gelisah, dan menyusu lebih banyak dari biasanya? Hal itu biasanya menjadi tanda bahwa bayi sedang mengalami growth spurt. Kenali tanda dan cara tepat mengatasinya yuk Bunda!

Si kecil akan mengalami proses tumbuh kembang yang pesat pada 1 tahun pertama kehidupannya. Selama kurun waktu 1 tahun tersebut, terdapat peningkatan pertumbuhan secara signifikan di waktu-waktu tertentu, yang biasa kita sebut dengan istilah growth spurt.

Ciri-ciri bayi mengalami growth spurt bisa dilihat dari adanya peningkatan berat badan, panjang badan, dan lingkar kepala yang lebih cepat. Selain itu, si kecil juga mampu menguasai keterampilan tertentu dengan pesat.

Supaya Bunda tidak bingung saat melihat si kecil mengalami growth spurt, yuk kenali tanda-tandanya:

Frekuensi menyusu meningkat

Bunda dapat mengenali ciri-ciri growth spurt dari frekuensi menyusu si kecil menjadi lebih banyak dengan durasi yang lebih lama dari biasanya. Hal ini dikarenakan saat mengalami growth spurt, sel-sel dalam tubuh bayi berkembang lebih cepat, sehingga asupan nutrisi yang dibutuhkan lebih banyak. Inilah sebabnya, si kecil selalu tampak lapar dan lahap menyusu.

Rewel dan manja

Tanda-tanda growth spurt lainnya adalah bayi lebih mudah rewel dan manja dari biasanya. Saat fase growth spurt, si kecil akan merasa tidak nyaman dengan tubuhnya. Hal ini mungkin dikarenakan energinya terkuras di masa lonjakan pertumbuhan tersebut. Biasanya si kecil saat growth spurt ingin terus menempel dengan Bunda, dan akan menangis bila ditinggalkan.

Perubahan siklus tidur

Growth spurt mengakibatkan siklus tidur si kecil akan berubah mulai dari sebelum dan selama terjadi lonjakan pertumbuhan. Bisa jadi si kecil tidur dalam kurun waktu yang lama, atau sebaliknya menjadi lebih singkat. Bayi yang siklus tidurnya lebih sedikit bisa jadi disebabkan oleh kondisi rewel sehingga lebih mudah terbangun. Namun apabila si kecil tidur lebih lama, tidak perlu khawatir karena hal ini disebabkan protein yang disebut human growth hormone (HGH). Hormon ini baru terbentuk ketika si kecil sedang tidur, dan berperan penting untuk pertumbuhan si kecil.

Kemudian saat si kecil menunjukan tanda-tanda di atas, sebaiknya apa yang harus Bunda lakukan?

  • Selalu siap sedia memberikan apa yang dibutuhkan si kecil, seperti ASI tambahan, tidur siang, atau sebuah pelukan.
  • Pastikan asupan nutrisi harian Bunda tercukupi dan perbanyak konsumsi air mineral agar produksi ASI tetap melimpah dan berkualitas baik.
  • Apabila si kecil sudah mengonsumsi susu formula, tidak masalah jika Bunda memberinya botol tambahan di luar jatah minum susu biasanya.
  • Usahakan Bunda memiliki waktu istirahat yang cukup, karena fase growth spurt cukup melelahkan sehingga membutuhkan energi yang besar.
  • Bantuan dari Ayah akan sangat membantu. Ayah dapat membantu menimang, memeluk, dan menggendong saat si kecil sedang rewel, atau ketika Bunda sedang membutuhkan waktu beristirahat.

Growth spurt merupakan kondisi normal yang terjadi pada si kecil, sehingga tidak memerlukan pengawasan dokter dan dapat terjadi kapan saja dengan rentang waktu yang berbeda pada setiap anak. Bisa saja terjadi selama 1 hari, atau hingga seminggu lamanya. Akan tetapi, beberapa ahli percaya biasanya growth spurt terjadi pada masa-masa tertentu di tahun pertama usia bayi, yaitu: 2 minggu, 3 minggu, 6 minggu, 3 bulan dan 6 bulan.

Perlu Bunda ingat bahwa growth spurt bukanlah satu-satunya penyebab si kecil menjadi rewel. Apabila si kecil menunjukan tanda-tanda growth spurt namun disertai dengan demam dan kurang aktif, bisa jadi hal tersebut menandakan si kecil sedang sakit.

Share:

Facebook
Twitter
Pinterest
LinkedIn

Bebe Roosie tersedia di: