Merawat payudara selama menyusui membuat proses pemberian ASI kepada si kecil menjadi lebih nyaman, mudah, dan tanpa rasa sakit. Ketahui tips perawatan payudara agar Bunda terhindar dari bermacam-macam keluhan saat menyusui.
Setelah menjalani proses kehamilan selama 9 bulan, Bunda akan melalui tahap selanjutnya, yaitu menyusui. Bunda tentu ingin melakukan yang terbaik untuk si kecil, salah satunya adalah dengan pemberian ASI.
Namun ternyata proses menyusui tidaklah mudah dilakukan karena terdapat berbagai macam masalah yang kerap muncul. Masalah yang biasanya muncul adalah puting lecet, payudara membengkak, saluran ASI tersumbat, hingga infeksi payudara.
Untuk mencegah dan mengatasi masalah saat menyusui, Bunda perlu melakukan perawatan payudara agar proses menyusui menjadi lancar dan nyaman. Berikut ini beberapa tips perawatan payudara bagi ibu menyusui yang secara rutin dapat Bunda lakukan di rumah:
Jaga kebersihan payudara
Cara paling mudah merawat payudara adalah rajin mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang payudara. Bunda cukup mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, supaya selama proses menyusui, tangan terbebas dari kuman.
Selain itu, usahakan Bunda selalu menjaga payudara dan puting dalam keadaan bersih. Bunda dapat membersihkan payudara saat mandi menggunakan air hangat. Apabila Bunda memiliki kulit yang sangat sensitif, sebaiknya hindari membersihkan payudara dengan sabun mandi, karena dapat menyebabkan kulit payudara menjadi kering, pecah-pecah, hingga mengalami iritasi.
Ganti breast pad secara rutin
Fungsi dari breast pad adalah mencegah bocornya ASI hingga membasahi pakaian. Jika breast pad sudah terasa penuh, atau bahkan bocor, berarti ini saat yang tepat untuk menggantinya. Rutin mengganti breast pad juga termasuk perawatan payudara bagi ibu menyusui untuk mencegah tumbuhnya bakteri dan jamur yang beresiko menimbulkan masalah.
Pilih bra yang nyaman
Sangat disarankan agar Bunda memilih bra yang nyaman digunakan saat menyusui. Bunda dapat menggunakan bra khusus menyusui ataupun bra biasa. Kemudian pilih ukuran bra yang paling pas alias tidak terlalu ketat ataupun kebesaran saat dipakai sehari-hari. Selain itu, disarankan memilih bra dari bahan katun, sehingga tidak terasa gerah saat digunakan. Bunda juga sebaiknya hindari memakai bra dengan kawat supaya payudara tidak terasa sesak dan penuh.
Perbaiki posisi menyusui
Memperbaiki posisi menyusui agar si kecil menyusu dengan benar juga merupakan salah satu cara merawat payudara. Posisi menyusui yang salah menyebabkan si kecil tidak dapat melekatkan mulutnya dengan baik ke payudara Bunda. Pelekatan yang kurang tepat dapat menyebabkan payudara terasa nyeri, lecet, bahkan terluka. Terdapat berbagai macam posisi menyusui yang dapat Bunda coba. Temukan posisi menyusui terbaik bagi Bunda dan si kecil agar proses pemberian ASI menjadi nyaman dan menyenangkan.
Atur frekuensi pemberian ASI
Perawatan payudara lainnya adalah dengan mengatur frekuensi pemberian ASI kepada si kecil. Biasakan si kecil menyusu secara teratur paling tidak setiap 2-3 jam sekali. Menerapkan jadwal dan frekuensi menyusu sesering mungkin dapat mencegah timbulnya masalah pada payudara Bunda, seperti pembengkakan payudara dan penyumbatan saluran menyusui. Kondisi tersebut dapat mengganggu proses menyusui dan kesehatan Bunda.
Oleskan krim atau sedikit ASI setelah menyusui
Untuk mencegah puting lecet atau terluka, Bunda dapat mengoleskan krim anti lecet atau sedikit ASI setelah menyusui selesai. Krim anti lecet atau ASI memberikan efek calming ke payudara setelah diisap dan digigit terus-menerus oleh si kecil sampai terasa panas. Pilih krim yang tidak perlu dibersihkan saat si kecil akan kembali menyusu supaya aman meskipun tertelan oleh si kecil.
Inti dari perawatan payudara bagi ibu menyusui adalah selalu menjaga kebersihan dan mencegah terjadinya luka pada area payudara. Merawat payudara dengan baik tidak hanya untuk kesehatan Bunda, tapi juga untuk si kecil.
Selain merawat payudara dengan baik, jangan lupa Bunda juga perlu memeriksakan kondisi payudara secara rutin. Apabila muncul benjolan yang tidak kunjung hilang selama beberapa hari, atau kondisi mencurigakan lainnya, segera konsultasikan kepada dokter untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
