7 Cara Mengatasi Pegal saat Hamil, Ampuh dan Tanpa Ribet!

Pegal-pegal saat hamil? Tenang saja, Bunda. Para perempuan di masa kehamilan, umumnya mengalami hal yang sama, berupa rasa pegal di seluruh tubuh atau pada bagian tertentu. Tapi, apa penyebabnya, dan bagaimana cara mengatasi pegal saat hamil? Yuk, coba tips yang mudah, ampuh, dan tanpa ribet ini!

Menjelang kelahiran anak tercinta, tubuh ibu hamil akan mengalami serangkaian perubahan. Ada yang nampak, ada yang tidak disadari, dan ada pula yang menimbulkan gejala menganggu, seperti pegal-pegal, hingga sakit punggung. Tapi, Bunda tidak perlu khawatir, ya. Segala dinamika selama kehamilan, menjadi bagian dari respon alamiah yang mendukung proses persalinan.

Beberapa kondisi di masa kehamilan yang dapat menjadi penyebab pegal-pegal pada sebagian atau seluruh tubuh, antara lain:

  • Perubahan hormon, terutama karena peningkatan produksi hormon relaksin yang dapat meregangkan persendian, demi menopang pertumbuhan janin dan kelancaran proses persalinan.
  • Pertumbuhan janin, yang berpengaruh pula pada pembesaran rahim, sehingga dapat menekan saraf dan pembuluh darah di sekitar panggul dan punggung.
  • Pertambahan berat badan, sehingga tulang dan persendian lebih terbebani.
  • Perubahan postur, yang berpotensi menggeser titik berat tubuh dan membuat perbedaan ketika berjalan, berdiri, duduk, hingga berbaring.
  • Jarang bergerak atau berolahraga, sehingga dapat melemahkan otot dan sendi.
  • Stress, secara emosional atau fisik, yang dapat berdampak pada ketegangan otot.

Di antara faktor-faktor yang menjadi penyebab pegal saat hamil, ada yang dapat dicegah, namun ada pula yang tidak dapat dihindari. Agar merasa lebih nyaman dan tidak mengganggu aktivitas sehari-hari, Bunda harus segera mengatasi pegal-pegal yang mulai mengusik. Berikut ini 7 cara ampuh mengatasi pegal saat hamil, antara lain:

1. Memperbaiki postur tubuh

Adanya perubahan bentuk tubuh ketika hamil, membuat Bunda harus berhati-hati dalam bergerak atau mengubah postur tubuh. Usahakan untuk tidak membungkuk ketika hendak duduk atau berdiri. Duduk dengan tegak, dan upayakan untuk tidak menyerong atau memutar badan. Ketika tengah fokus mengerjakan sesuatu, Bunda juga perlu mengubah posisi atau melakukan peregangan secara berkala, untuk melancarkan aliran darah.

2. Mengatur posisi tidur

Selama hamil, Bunda disarankan tidur dalam posisi SOS (sleep on side) atau menyamping. Dalam posisi ini, pegal-pegal akan berkurang, terutama dengan meletakkan penyangga berupa bantal atau guling di bawah perut, punggung, dan di antara lutut. Ada baiknya, hindari posisi telentang karena akan membebani punggung dan membuat pegal-pegal semakin terasa.

 

Baca Juga: Asam Folat untuk Ibu Hamil: Manfaat, Takaran, dan Efek Samping

 

3. Pijat

Dengan intensitas dan cara yang tepat, pijatan lembut di area punggung, kaki, atau tangan, bisa memberikan efek rileks, mengurangi stress, melancarkan peredaran darah, meredakan nyeri otot dan sendi, serta menyingkirkan lelah fisik dan emosional. Namun, meski cukup efektif mengatasi pegal dalam kondisi normal, hati-hati saat meminta terapis atau suami memberikan pijat di masa kehamilan. Ada baiknya, Bunda telah mengetahui kondisi kandungan dan berkonsultasi kepada dokter, terutama jika usia kandungan kurang dari tiga bulan.

4. Mandi air hangat

Apabila sehari-hari Bunda terbiasa mandi dengan air dingin, cobalah mandi dengan air hangat ketika pegal-pegal mulai terasa. Selain dapat meredakan nyeri otot dan pegal di persendian, mandi air hangat juga dapat melancarkan peredaran darah, serta memberi sensasi rileks yang menenangkan.

5. Olahraga ringan

Dalam kondisi tubuh normal, berolahraga dapat bermanfaat bagi kekuatan dan ketahanan tubuh. Namun, Bunda tidak perlu memaksakan diri ya. Lakukan saja olahraga ringan dalam frekuensi, intensitas, dan durasi yang sesuai dengan kondisi Bunda. Pilih olahraga yang santai, namun berkualitas, seperti yoga prenatal, jalan kaki, renang, dan senam kegel.

6. Menggunakan penyangga perut

Bagian perut yang semakin besar, akan membebani area punggung dan panggul Bunda, sehingga menyebabkan rasa pegal, bahkan sakit punggung. Untuk mengurangi beban di perut, Bunda dapat menggunakan penyangga perut khusus ibu hamil, agar beban bagi tulang punggung bisa berkurang. Penyangga perut juga akan sangat membantu ketika Bunda aktif berjalan atau bergerak. Ingat, hindari penggunaan high heels ya, Bunda.

7. Mengkonsumsi obat pereda nyeri

Apabila ingin hasil yang instan, mengonsumsi obat pereda nyeri, seperti paracetamol, dapat menjadi alternatif jika pegal sudah terasa sangat mengganggu. Obat semacam ini bisa menghambat pelepasan prostaglandin, sehingga mengurangi nyeri otot dan pegal-pegal. Tapi, meski aman bagi ibu hamil dalam takaran tertentu, Bunda tetap wajib berkonsultasi dengan dokter kandungan sebelum mengonsumsinya.

Dan, Bunda juga perlu segera menghubungi dokter jika pegal-pegal terus berlanjut, bahkan meningkat dan cenderung sakit. Dukungan dari suami atau lingkungan terdekat pun menjadi poin krusial dalam menjalani masa kehamilan ini.

Terlebih, fluktuasi hormon juga dapat memengaruhi Bunda secara emosional. Maka, tidak perlu segan untuk meminta bantuan dan menceritakan segala keluhan. Komunikasikan gejala pegal-pegal atau sakit punggung yang Bunda rasakan, agar orang lain dapat memahami dan memberi bantuan sesuai kebutuhan.

Dengan begitu, bisa bebas mengatasi pegal saat hamil, tanpa sedih atau kesal. Semangat, Bunda!

Share:

Facebook
Twitter
Pinterest
LinkedIn

Bebe Roosie tersedia di: